5 contoh ilmuan terkemuka di dunia yang dianggap sesat

Adanya teknologi zaman sekarang tak luput dari perjuangan ilmuan masa lampau, perjuangan ilmuan masa lampau memeiliki banyak kontra dengan agama salah satunya agama kristen katolik pada saat itu, karena di anggap sesat daan menentang ajaran agama saat itu.
Ini adalah 5 contoh ilmuan terkemuka di dunia yang pernah kontra dengan agama dan di anggap sesat.

pendaftaran calon CPNS

Pendaftaran untuk  calon CPNS kemenristekdikti untuk D3,S1,S2,dan S3. simak lebih lanjut pada link di bawah ini :
http://www.beasiswapascasarjana.com/2017/09/pendaftaran-cpns-kemenristekdikti-d3-s1-s2-s3.html?m=1

Pendaftaran CPNS Kemenristekdikti 2017 untuk Lulusan D3, S1, S2, dan S3 (1.500 Formasi)
Tunggu apa lagi daftarkan dirimu. Kejarlah impianmu 😎

Simak lengkapnya »  http://www.beasiswapascasarjana.com/2017/09/pendaftaran-cpns-kemenristekdikti-d3-s1-s2-s3.html?m=1



HEAT TREATMENT TERMINOLOGY​






AUSTENITE - Larutan padat besi dan karbon yang dicapai dengan pemanasan sampai suhu tinggi di atas suhu kritis atas. Dikenal sebagai suhu austenitizing, suhu ini harus dicapai untuk mendapatkan yang benar
struktur mikro dan kekerasan baja dalam perlakuan panas. Austenitizing temperatur bervariasi dengan nilai yang berbeda dari karbon, paduan dan baja alat.

BAINITE - Produk austenit, istilah ini digunakan oleh metallurgists untuk menggambarkan struktur baja tertentu saat baja dipoles, terukir dan diperiksa dengan mikroskop.

ANNEALING - Istilah yang mengacu pada pelunakan logam dengan cara memanaskan panas yang berkelanjutan pada suhu yang diinginkan, diikuti dengan pendinginan pada laju yang terkontrol, sementara pada saat yang sama, menghasilkan hasil yang diinginkan pada properti atau mikro lainnya. Annealing umumnya mengacu pada pendinginan karbon yang lambat dan membiarkan baja, dengan fokus biasanya pada menghilangkan tekanan; mendorong kelembutan; mengubah keuletan, ketangguhan, listrik, magnetik atau sifat fisik dan mekanik lainnya; mengubah struktur kristal; dan akhirnya menghasilkan struktur mikro yang pasti.

CARBURIZING - Menambahkan karbon ke permukaan paduan ferrous untuk memudahkan pengerasan dengan pendinginan langsung dari suhu karburator, atau dengan pendinginan kemudian reaustenitisasi dan pendinginan.

CASE HARDENING - Istilah yang mengacu pada kombinasi perlakuan panas baja yang melibatkan proses yang mengubah komposisi kimia lapisan permukaan dengan penyerapan karbon, nitrogen, atau campuran keduanya. Hasil akhirnya adalah permukaan yang jauh lebih sulit. Prosesnya dikenal secara terpisah sebagai karburasi, sianida, carbo-nitridasi dan nitridasi.

CYANIDING - Pengerasan permukaan baja oleh penyerapan karbon dan nitrogen melalui perlakuan panas pada suhu tertentu saat bersentuhan dengan garam sianida, dan berikut dengan pendinginan.

DECARBURIZATION - Kehilangan karbon dari lapisan permukaan dari paduan yang mengandung karbon bila logam dikenai suhu tinggi. Hilangnya karbon di permukaan mengurangi kekuatan bagian.

INDUCTION HARDENING - Proses pengerasan permukaan dimana hanya lapisan permukaan logam ferrous yang dipanaskan dengan induksi elektromagnetik dan segera dipadamkan.

TEMPERING - Juga dikenal sebagai gambar, proses ini melibatkan pemanasan ulang baja yang sebelumnya dikeraskan atau dipadamkan sampai suhu di bawah suhu kritis yang lebih rendah, dan dilanjutkan dengan pendinginan. Temperatur tempering berkisar antara 300 ° hingga 1100 ° F.

Animasi PLTU refrensi for you





untuk temen-temen yang mau tau cara kerja sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)

silahkan :D

laporan praktikum material teknik


BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik, mekanik, thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu material, contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses permesinan. Untuk mengetahui sifat mekanik pada suatu logam harus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik.
Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan spesifikasi dan sifat-sifat yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam pembuatan konstruksi sebuah jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban diatasnya. Material juga harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau berlebih tidak patah. Salah satu contoh material yang sekarang banyak digunakan pada konstruksi bangunan atau umum adalah logam.
Meskipun dalam proses pembuatannya telah diprediksikan sifat mekanik dari logam tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai mutlak dan akurat dari sifat mekanik logam tersebut. Oleh karena itu, sekarang ini banyak dilakukan pengujian-pengujian terhadap sampel dari material.
Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang mempunyai sifat mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang kurang baik dengan cara alloying. Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan konstruksi dan pesanan.
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
Pengujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu material, khususnya logam diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui dari hasil pengujian tarik adalah sebagai berikut:
  1. Kekuatan tarik
  2. Kuat luluh dari material
  3. Keuletan dari material
  4. Modulus elastic dari material
  5. Kelentingan dari suatu material
  6. Ketangguhan.
Pengujian tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Karena dengan pengujian tarik dapat diukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara perlahan. Pengujian tarik ini merupakan salah satu pengujian yang penting untuk dilakukan, karena dengan pengujian ini dapat memberikan berbagai informasi mengenai sifat-sifat logam.
Dalam bidang industri diperlukan pengujian tarik ini untuk mempertimbangkan faktor metalurgi dan faktor mekanis yang tercakup dalam proses perlakuan terhadap logam jadi, untuk memenuhi proses selanjutnya.
Oleh karena pentingnya pengujian tarik ini, kita sebagai mahasiswa metalurgi hendaknya mengetahui mengenai pengujian ini. Dengan adanya kurva tegangan regangan kita dapat mengetahui kekuatan tarik, kekuatan luluh, keuletan, modulus elastisitas, ketangguhan, dan lain-lain. Pada pegujian tarik ini kita juga harus mengetahui dampak  pengujian terhadap sifat mekanis dan fisik suatu logam. Dengan mengetahui parameter-parameter tersebut maka kita dapat data dasar mengenai kekuatan suatu bahan atau logam.
1.2   Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kekuatan bahan logam melalui pemahaman dan pendalaman kurva hasil uji tarik.
1.3    Batasan Masalah
Batasan masalah dalam percobaan ini yaitu melakukan pengujian pada sampel yang berbentuk pelat dan kawat sampai sampel tersebut putus. Dari hasil pengujian yang diperoleh, mencari berapa besar yield strength, tensile strength dan persentase elongasinya.
1.4     Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini dibagi menjadi lima bab. Bab I menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan percobaan, batasan masalah, sistematika penulisan. Bab II menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi mengenai teori singkat dari percobaan yang dilakukan, Bab III menjelaskan mengenai metode penelitian, Bab IV menjelaskan mengenai data percobaan, Bab V menjelaskan mengenai pembahasan dan Bab VI menjelaskan mengenai kesimpulan dari percobaan. Selain itu juga di akhir laporan terdapat lampiran yang memuat contoh perhitungan, jawaban pertanyaan dan tugas serta terdapat juga blangko percobaan.

annealingharannealinghardenings1denings1

5 contoh ilmuan terkemuka di dunia yang dianggap sesat

Adanya teknologi zaman sekarang tak luput dari perjuangan ilmuan masa lampau, perjuangan ilmuan masa lampau memeiliki banyak kontra dengan a...